Selasa, 23 Juli 2013

Arti Sebuah Harapan..

Apakah aku terlalu terburu-buru jika memintamu untuk meresmikan hubungan yang takpasti ini?  Apakah terlalu cepat jika aku menginginkanmu menjadi milikku? Kurasa tidak, kita telah menghabiskan beribu-ribu hari untuk mengenal lebih dekat, dan beribu-ribu hari itu juga aku menunggumu menyatakan perasaanmu padaku.

Hanya sebuah kepastian yang dapat melegakan hati seorang wanita yang telah dipenuhi harapan. Jika kaumemang menyayangiku, mengapa taklekas kaumemintaku menjadi milikmu? Jika kaumemang serius menjalani hubungan ini, mengapa kauterus menggantungkannya?

Aku hanya bisa menunggu dan menunggu. Tapi, tahukah kamu bahwa aku memiliki kadar kebosanan? Sadarkah kamu jika aku takbisa menunggumu terlalu lama? Aku takmungkin berada dalam hubungan takpasti ini terlalu lama.

Tanpa sadar, rasa peduli yang teramat sangat kini telah menghilang entah kemana. Rasa ingin memiliki telah raib entah kemana. Rasa cinta kian memudar. Aku begitu malas untuk meluangkan waktuku untuk memikirkan dan mempedulikanmu. Aku begitu enggan untuk menunggumu menyatakan perasaan. Aku yang terlalu terburu-buru atau kamu yang terlalu teliti memilih?

Aku ingin menunggu, tapi hatiku tidak. Rasa yang begitu besar untukmu, kini telah memudar. Aku takpernah bermaksud memberimu sebuah harapan kosong. Harapan yang kuberikan jelas sungguh nyata, tapi kaumembiarkannya habis ditelan waktu begitu saja dan menghilang entah kemana sehingga menjadikan harapan itu kosong. Salahkah aku disini? Atau aku harus menyalahkanmu karna telah membuatku merasa semua ini sia-sia setelah menunggumu begitu lama?

Dulu, aku berfikir kita bisa menjadi sepasang kekasih. Saling mencintai, saling memeluk, saling memperjuangkan. Sekarang, aku sadar bahwa kita takpernah bisa lebih dari sekedar teman dekat. Maaf...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar